1.
PERMASALAHAN
Bali adalah ikon pariwisata Indonesia di mata dunia.
Bali merupakan pusat pariwisata di Indonesia dan juga sebagai salah satu daerah
tujuan wisata terkemuka di dunia. Bali dikenal para wisatawan karena memiliki
potensi alam yang sangat indah antara lain, iklim yang tropis, hutan yang
hijau, gunung, danau, sungai, sawah serta pantai indah dengan beragam pasir
putih dan hitam.
Bali memang tiada hari tanpa alunan suara gamelan
mengiringi olah gerak tari, sehingga menjadi denyut nadi. Puspa ragam ekspresi
seni tari itu tersaji dalam ritual keagamaan, tampil dalam upacara adat,
paristiwa sosial sekuler maupun sebagai tontonan wisatawan. Di Bali sendiri
terdapat sekitar 1.400 desa adat dengan masyarakatnya yang terkenal ramah.
Semua hal itu memberikan nilai lebih sehingga Bali kembali dinobatkan sebagai
daerah tujuan (destinasi) wisata terbaik (Island
Destination Of The Year) dalam ajang China
Travel & Meeting Industry Awards 2013. Bali telah menerima puluhan
penghargaan tingkat internasional dari berbagai lembaga publikasi dan negara
lain. Sebagian besar penghargaan yang diterima oleh Bali adalah terutama dalam
hal keunikan dan keindahan alam Bali yang tiada duanya di dunia. Pariwisata
sudah menjadi nafas dan urat nadi bagi Bali. Ini terjadi karena pariwisata
dijadikan sebagai tulang punggung ekonomi, akan tetapi pariwisata bagai pisau
bermata dua. Pariwisata memang penuh paradoks dan ironi. Terlebih dengan
pemanfaatan kebudayaan sebagai modal utama dalam pengembangan pariwisata.
Seringkali dikatakan pariwisata sebagai senjata kapitalis untuk menghancurkan
budaya itu sendiri namun tidak sedikit juga dikatakan sebagai wahana pelestari
budaya.
Pariwisata di Bali adalah pariwisata budaya, yang
mengekpos budaya Bali sebagai produk utama. Interaksi panjang antara orang Bali
dan wisatawan telah menghasilkan akulturasi, membuat orang Bali hidup dalam dua
dunia, dunia tradisional dan dunia pariwisata. Namun sejajar dengan pergeseran
arti Pariwisata Budaya, kita juga menyaksikan pergeseran dalam urutan
prioritas. Hal yang kini lebih diperhatikan pemangku kebijakan adalah bagaimana
memanfaatkan budaya demi pariwisata, bukan lagi menilai dampak pariwisata
terhadap kebudayaan mereka. Begitu pula halnya dengan pembangunan vila di
tengah sawah yang ada di Bali. Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada
pemotongan jalur air. Air yang seharusnya untuk pertanian pada akhirnya habis
untuk puluhan hingga ratusan vila di satu tempat. Namun yang terlihat dewasa
ini bukanlah pembangunan vila dan hotel, melainkan eksploitasi pariwisata
secara berlebihan sehingga bermuara pada alih fungsi lahan hijau.
Tri Hita Karana pun dapat dipahami sebagai salah
satu hasil budaya masyarakat Hindu khususnya di Bali yang didalamnya terkandung
kearifan ekologi yang sangat penting peranannya dalam melindungi kelestarian
lingkungan hidup beserta fungsinya. Kata yang berasal dari bahasa Sansekerta:
Tri (tiga), Hita (selamat/sejahtera/bahagia), Karana (sebab/lantaran/karena).
Sehingga dirangkai menjadi 3 hal yang menyebabkan selamat dan sejahtera. Ketiga
penyebab tersebut tentunya tercipta dari hubungan keseimbangan dan keharmonisan
antar manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam
dalam satu kesatuan yang utuh. Manusia seakan menjadi titik pusat hubungan, hal
ini tidak lain dikarenakan oleh manusia dan untuk manusialah pada akhirnya segenap usaha pembangunan dilakukan. Manusia
yang kian menjadi subjek maupun objek pembangunan diharuskan untuk
mengembangkan keadilan dan keadaban bagi kemajuan diri mereka sendiri. Filosofi
Tri Hita Karana seakan tidak lagi menjadi pedoman utama dalam pembangunan
pariwisata di Bali. Wisatawan mancanegara pada dasarnya datang berlibur ke Bali
untuk melihat alam dan budaya masyarakat Bali yang tidak dapat dijumpai di
negara asal mereka. Wisatawan datang untuk melihat sistem subak, sawah
terasering, serta pemandangan alam yang begitu luar biasa. Di era otonomi
daerah ini, para pemangku kebijakan di Bali seyogyanya tidak hanya memikirkan
pendapatan asli daerah (PAD) semata, yang salah satunya diperoleh dari
pemberian izin pembangunan hotel, vila dan rumah makan di lokasi-lokasi yang
seharusnya tetap dibiarkan hijau.
Bali merupakan
salah satu destinasi kunjungan wisatawan favorit bagi wisatawan, baik wisatawan
lokal maupun wisatawan mancanegara. Daya tarik Bali bagi wisatawan bukan hanya
keindahan alam, melainkan juga keunikan ritual Hindu. Berdasarkan antusiasme
wisatawan yang berkunjung ke Bali, diketahui bahwa pariwisata Bali tidak hanya
menonjolkan keindahan dan segi keunikannya sebagai sarana promosi, tetapi juga
terkait dengan kesiapan akomodasi pariwisata. Salah satu akomodasi yang paling
penting untuk menunjang pariwisata adalah hotel.
Berdasarkan data
dinas pariwisata tersebut diketahui bahwa Bali masih menjadi tempat favorit
untuk berlibur bagi wisatawan. Banyaknya penawaran yang menarik dari paket
wisata yang diberikan, terutama yang menyangkut akomodasi pariwisata.
Salah satu cara
untuk menarik wisatawan agar tetap datang ke Bali adalah promosi pariwisata
yang lebih baik terutama yang menyangkut akomodasi atau promosi hotel. Promosi
hotel tersebut memerlukan media. Media mempunyai peran untuk membentuk opini publik.
Media terdiri atas media cetak dan media eletronik. Salah satu bentuk media
cetak yang sedang berkembang pesat saat ini adalah iklan.
Sebuah iklan
dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang. Iklan merupakan sekumpulan tanda
yang bebas untuk ditafsirkan. Dalam hal ini, suatu pesan disampaikan secara
implisit atau bersifat konotatif. Oleh karena itu, makna yang terkandung dalam
iklan secara denotatif dapat diketahui dengan mudah.
Wisatawan
melihat suatu produk akomodasi pariwisata, terutama hotel melalui beberapa
media. Selain memanfaatkan media internet, wisatawan juga memanfaatkan media
cetak untuk mengetahui produk pariwisata.
2.
KEUNGGULAN
DAN KELEMAHAN
Berikut
dijelaskan beberapa keunggulan dan kelemahan Bali serta budayanya, yaitu :
a.
Keunggulan Bali dan Budayanya
1) Bali
memiliki panorama alam yang sangat indah dan bahkan disebut dengan Pulau Surga.
Terkenal dengan wisata alam dan budaya yang memukau, Pulau Dewata telah membuat
jutaan mata jatuh cinta. Tak hanya menjadi tujuan favorit wisatawan lokal Bali
juga menjadi tujuan utama wisatawan asing yang ingin berlibur di Indonesia.
2) Bali
memiliki banyak sekali bangunan Pura dengan keunikan dan sejarah yang berbeda sehingga
Bali memiliki sebutan Pulau Seribu Pura atau Pulau Dewata. Liburan ke Bali bagi
wisatawan asing, terasa tidak akan lengkap tanpa mengunjungi salah satu objek
wisata pura Hindu di Bali. Saking banyaknya jumlah pura yang ada di pulau Bali,
membuat pulau Bali mendapat julukan pulau seribu pura. Ada lokasi pura di dataran
tinggi, seperti pura Besakih dan pura Ulun Danu Beratan. Ada juga pura yang
lokasinya di pesisir pantai dan Pura yang dibangun pada ujung batu karang.
3) Keramahan
penduduk Bali sudah diakui oleh dunia sehingga menjadi daya tarik tersendiri
bagi para wisatawan untuk berkunjung.
4) Masyarakat
Bali sangat menjunjung tinggi nilai-nilai peninggalan leluhur dan Tri Hita
Karana yang menjadi acuan hidup mereka agar tidak menyimpang dari ajaran-ajaran
tersebut.
5) Masyarakat
pendatang di Bali sangat menghargai kearifan lokal yang ada di Bali. Salah satu
contohnya ialah ketika ada upacar di jalan dan dilakukan penutupan jalan oleh
desa adat, maka para pengguna jalan walaupun bukan orang Bali asli akan
menghormati hal tersebut dan patuh kepada peraturan yang dikeluarkan.
6) Bali
adalah tempat yang menerima segala perubahan. Tapi satu yang tak akan hilang:
kesetiaan mereka pada nilai luhur warisan nenek moyang. Di tengah keterbukaan
dan penerimaan masyarakat Bali pada segala perubahan yang terjadi, tak
menjadikannya meninggalkan berbagai nilai budaya warisan leluhur mereka. Sebaliknya
justru ritual keagamaan, budaya, dan tradisi itu menyatu dengan pariwisata.
Meskipun di Bali seolah larut dalam berbagai budaya yang dibawa oleh wisatawan
yang datang ke sana, pada kenyataannya Bali tidak kehilangan jati dirinya. Pada
hari Raya Nyepi misalnya, segenap masyarakat Bali berikut wisatawan tunduk dan
mau mengikuti aturan untuk berdiam diri di penginapan demi menghormati hari
raya umat Hindu tersebut. Bali tetap akan selalu tegas pada nilai-nilai yang
dianutnya, tanpa harus bersikap antagonis dengan budaya lain yang datang dari
luarnya.
7) Bali
memiliki banyak sekali kebudayaan dan adat istiadat yang dapat dinikmati oleh
para wisatawan.
8) Bali
merupakan tempat wisata yang tergolong murah.
9) Banyaknya
petualangan yang bisa dilakukan di Bali.
10) Banyaknya
wisata belanja di Bali yang bisa kota temukan.
11) Bali
merupakan lokasi wisata yang dapat dinikmati semua orang dari beragam golongan.
12) Kelengkapan
fasilitas yang sangat membantu para wisatawan.
13) Kemudahan
pengurusan ijin berkunjung bagi turis asing.
14) Keunggulan
tari Bali yaitu tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita. Tujuan
utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian
dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang
abstrak dan indah.Tari-tari Bali yang paling dikenal antara lain Pendet, Gabor,
Baris, Sanghyang dan Legong.
Tari Bali sebagian besar bermakna
religius. Sejak tahun 1950-an, dengan perkembangan pariwisata yang pesat,
beberapa tarian telah ditampilkan pada kegiatan-kegiatan di luar keagamaan
dengan beberapa modifikasi.
15) Memilki
banyak hari raya. Bali mempunyai banyak hari raya salah satu hari raya yang
dijadikan hari libur nasional adalah hari raya Nyepi atau tahun baru Hindu.
16) Tradisi
pembutan sejajen untuk upacara adat. Dalam pembuatan sesajen untuk upacara adat
atau biasa di sebut gebogan masayarakat suku bali menggunakan anayaman dari
bambu untuk wadah sesajen sedangkan isi sesajen berupa ketupat, telur, dan buah
serta jajanan khas Bali.
17) Seni
Ukir
Seni ukir di Bali sudah sangat
terkenal karena hampir semua bangunan di Bali terdapat ukiran khas Bali.
18) Masyarakat
Bali sangat mencintai alam dan sangat menjaganya agar tetap asri.
19) Masyarakat
bali yang menajaga budaya, hal ini terbukti dengan adanya lomba-lomba dan
pagelaran seni yang bertujuan untuk menjaga budaya Bali.
b.
Kelemahan Bali dan Budayanya
1) Saat
ini Bali sudah menjadi tempat yang macet. Kemacetan sudah seperti layaknya kota
metropolitan yang kemacetannya terkadang tidak bisa dihindarkan lagi, karena
pertumbuhan dan perkembangan kendaraan. Pertumbuhan kendaraan di Bali yang
begitu luar biasa tingginya menyebabkan kemacetan. Belum lagi hilir lalu lintas
dari daerah diluar Bali yang datang ke Bali, tidak seimbang dengan pertumbuhan
jalan yang ada.
2) Sekarang
Bali sudah sering terjadi banjir saat musim hujan tiba. Di beberap daerah di
Bali pada saat musim juhan datang maka akan terjadi banjir. Hal ini tentulah
sangat membuat tidak nyaman kepada para wisatawan maupun masyarakat Bali
sendiri.
3) Sampah
di Bali saat ini sudah menjadi sorotan wisatawan yang berkunjung. Kebersihan
serta keasrian kawasan wisata, menjadi syarat mutlak dalam dunia pariwisata.
Yang jadi masalah, pengelolaan sampah, termasuk sampah plastik, yang menyerbu
sejumlah pantai di Bali belum ditangani maksimal. Pada musim penghujan Pulau
Bali dibanjiri sampah plastik dari lautan. Selain membuat daya tarik wisata
Bali menurun, berjuta ton sampah plastik tersebut dapat membahayakan kehidupan
laut dan manusia.
4) Bali
sudah mulai rawan dengan penjabretan dan tindak kriminal lainnya saat ini
sehingga sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan para wisatawan. Seringnya
terjadi tindak pencopetan atau penjabretan di daerah tujuan wisata di Bali
seperti di Kuta ini banyak dikeluhkan oleh para wisatawan. Hal lain yang sering
terjadi ialah seringnya para wisatawan kehilangan telepon genggam (hand phone) mereka. Banyak hal yang
dapat menyebabkan kehilangan barang tersebut, seperti kelalaian pemilik barang
sendiri, dijambret di jalan atau tertinggal di taksi akan tetapi pengemudi
taksi enggan untuk mengembalikannya. Seringnya terjadi keributan di tempat
hiburan malam juga sangat mengganggu para wisatawan. Selain itu, banyaknya
pengemis yang berada di daerah Kuta atau Legian pun sangat mengganggu kenyamanan
para wisatawan. Terkadang para pengemis memaksa hingga mengejar para wisatawan
apabila tidak diberi uang.
5) Dalam
melakukan sebuah upacara dibutuhkan biaya yang sangat besar sehingga banyak
dari masyarakat Bali dalam melakukan suatu upacar harus berhutang. Salah satu
contoh ialah upacara Ngaben, dalam upcara Ngaben dibutuhkan biaya yang sangat
besar, bahkn penyelenggaraanya pun terkadang sudah tidak sesuai dengan tujuan
suci agama Hindu melainkan sebagai ajang pamer kekayaan, oleh karena itu banyak
keluarga yang merasa tidak mampu mereka akan mengikuti Ngaben Masal.
6) Gadis
Bali tidak mendapat warisan. Gadis di suku Bali tidak mendapatkan warisan
karena dianggap anak gadis akan menikah dan mengikuti keluarga dari suaminya.
7) Sistem
kasta. Terdapat empat kasta dalam masyarakat Bali yang diambil dari sistem
warna, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Dari keempat kasta tersebut
yang tertinggi menurut sistem kasta adalah Brahmana, karena dalam buku ke-10
Rig-Veda yang memuat tentang sistem warna tertulis: “golongan Brahmana keluar
dari mulut Dewa Brahmana, golongan Ksatria dari tanganya, Waisya dari paha atau
perutnya, Sudra keluar dari telapak kakinya”. Karena inilah sistem kasta yang
mengadopsi sistem warna, kemudian menganggap golongan Brahmana sebagai yang
tertinggi.
8) Masyarakat
suku Bali suka berjudi ayam. Masyarakat suku Bali gemar berjudi ayam khususnya
kalangan orang tua dan hal itu bukan dianggap judi akan tetapi budaya, sehingga
mereka menganggap melakukan itu atas nama budaya Bali.
9) Menganggap
suku Bali adalah suku terbaik. Menganggap bahwa suku sendiri paling baik lebih
baik dari dari suku-suku lain.
3.
SOLUSI
a.
Untuk mengatasi kemacetan adalah tugas
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam penanganannya yaitu dengan dilakukan
pelebaran jalan yang masih sempit dan harus adanya ketegasan dari Pemerintah
Daerah dalam membatasi jumlah kendaraan yang masuk ke Bali.
b.
Ditingkatkannya program sumur resapan di
setiap rumah agar pada saat musim hujan air dapat masuk kedalam tanah serta
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, bila
perlu beri sanksi yang tegas kepada masyarakat yang ketangkap basah membuang
sampah di sungai guna memberi efek jera kepada masyarakat lainnya.
c.
Pemerintah bersama masyarakat harus
benar-benar bekerjasama dalam penanganan sampah, masyarakat harus sadar betul
untuk tidak membuang sampah sembarangan.
d.
Pihak Kepolisian harus lebih sering
dalam melakukan patroli terutama di daerah-daerah yang sering terjadi gangguan
keamanan, masyarakat juga harus bisa bekerjasama dengan pihak berwajib untuk
segera melaporkan apabila ada tindakan kriminal di daerahnya atau jika ada
orang yang dicurigai guna mencegah terjadinya kejahatan. Pihak Linmas di setiap
Desa Adat juga harus benar-benar menjalankan tugasnya dengan benar untuk
melakukan patroli secara rutin pada saat kunjungan wisatawan sedang ramai di
suatu tempat.
e.
Mengembalikan kesadaran masyarakat tentang
tujuan utama sebuah upacara / yadnya sehingga tidak perlu memamerkan kekayaan
atau menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak berkaitan dengan suatu
upacara tersebut.
f.
Memberikan penjelasan kepada masyarakat
bahwa judi ayam bukanlah sebuah budaya akan tetapi perbuatan yang melanggar
hukum di Indonesia dan tidak memberikan pengertian yang salah kepada generasi mendatang
agar generasi penerus tidak salah paham dalam mengartikan judi ayam sebagai
adat budaya lagi.
g.
Memberikan penjelasan sejak dini kepada
anak-anak bahwa semua suku yang ada di Indonesia adalah sama dan tidak ada yang
terbaik dan terburuk.
4.
KESIMPULAN
Dari
semua penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
a.
Bali merupakan salah satu tujuan wisata
terbaik di Indonesia bahkan di dunia pada umumnya. Hal itu sudah terbukti
dengan banyaknya turis domestik maupun internasional yang datang ke Bali setiap
tahunnya. Hal itu dikarenakan Bali memilik panorama alam yang indah, banyaknya
adat budaya dan keramahan penduduknya yang membuat para wisatawan merasa senang
dan nyaman serta mudahnya menemukan akomodasi yang murah saat berlibur ke Bali.
b.
Bali merupakan pusat kesenian karena
banyak sekali pengrajin-pengrajin dari dari Bali dan hasilnya sudah diakui oleh
masyarakat dunia.
c.
Guna menjaga citra pariwisata Bali agar
tetap tejaga maka dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam
hal penanganan kemacetan, sampah, keamanan dan lain sebagainya karena bukan
hanya tugas pemerintah saja dalam menjaga semua itu, akan tetapi masyarakat
juga turut andil dalam menjaga nama baik Bali.
d.
Ada beberapa kegiatan upacara keagamaan
di Bali yang terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesucian upacara
tersebut dan menghabiskan banyak biaya sehingga untuk masyarakat yang tidak
mampu akan merasa kesulitan dalam melaksanakannya.
e.
Masyarakat Bali sangat menjaga persatuan
dan kesatuan, hal itu terbukti bahwa masyarakat Bali bisa menerima semua suku,
ras dan agama yang tinggal di Bali tanpa mengganggu kegiatan keagamaan
masing-masing agama tersebut.
f.
Bali mendapat banyak sekali julukan,
diantaranya Pulau Surga, Pulau Seribu Pura, Pulau Dewata, dan lain sebagainya
serta masyarakat Bali sangat menjaga adat dan budaya warisan leluhur mereka.
5.
SARAN
Saran
yang dapat disampaikan baik untuk penulis, pemerintah daerah, pemerintah pusat
maupun masyarakat Bali pada khususnya dan masyarakat umum yang tinggal di Bali
pada umumnya, yaitu :
a.
Tetap menjaga kelestarian alam Bali agar
generasi mendatang tetap bisa menikmati indahnya Pulau Bali yaitu dengan tidak
membuang sampah sembarangan, dilakukannya pelebaran jalan serta pembatasan
jumlah kendaraan yang masuk ke Bali atau yang dimiliki oleh masyarakat guna
mengurangi tingkat kemacetan yang ada, menjaga keamanan dalam bentuk apapun
agar para wisatawan tetap merasa aman dan nyaman selama berada di Bali.
b.
Kurangi hal-hal yang dianggap tidak
perlu saat melaksanakan upacara agama / yadnya agar nilai kesucian dan tujuan
upacar tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan awalnya dan guna mengurangi
banyaknya biaya sehingga masyarakat yang tidak mampu tidak merasa kesulitan
saat melaksanakan upacara.
c.
Masyarakat Bali agar tetap menjaga
nilai-nilai luhur nenek moyang serta tidak menghilangkan karakter orang Bali
walaupun banyaknya budaya asing yang masuk ke Bali, akan tetapi untuk
kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti judi ayam atau yang lainnya harus dihilangkan
agar masyarakat tidak salah paham dalam memahami suatu adat dan budaya yang ada
sebenarnya.
No comments:
Post a Comment