Sunday, November 18, 2018

KEUNGGULAN, KELEMAHAN BALI DAN BUDAYANYA


KEUNGGULAN, KELEMAHAN BALI DAN BUDAYANYA

1.      PERMASALAHAN
Bali adalah ikon pariwisata Indonesia di mata dunia. Bali merupakan pusat pariwisata di Indonesia dan juga sebagai salah satu daerah tujuan wisata terkemuka di dunia. Bali dikenal para wisatawan karena memiliki potensi alam yang sangat indah antara lain, iklim yang tropis, hutan yang hijau, gunung, danau, sungai, sawah serta pantai indah dengan beragam pasir putih dan hitam.
Bali memang tiada hari tanpa alunan suara gamelan mengiringi olah gerak tari, sehingga menjadi denyut nadi. Puspa ragam ekspresi seni tari itu tersaji dalam ritual keagamaan, tampil dalam upacara adat, paristiwa sosial sekuler maupun sebagai tontonan wisatawan. Di Bali sendiri terdapat sekitar 1.400 desa adat dengan masyarakatnya yang terkenal ramah. Semua hal itu memberikan nilai lebih sehingga Bali kembali dinobatkan sebagai daerah tujuan (destinasi) wisata terbaik (Island Destination Of The Year) dalam ajang China Travel & Meeting Industry Awards 2013. Bali telah menerima puluhan penghargaan tingkat internasional dari berbagai lembaga publikasi dan negara lain. Sebagian besar penghargaan yang diterima oleh Bali adalah terutama dalam hal keunikan dan keindahan alam Bali yang tiada duanya di dunia. Pariwisata sudah menjadi nafas dan urat nadi bagi Bali. Ini terjadi karena pariwisata dijadikan sebagai tulang punggung ekonomi, akan tetapi pariwisata bagai pisau bermata dua. Pariwisata memang penuh paradoks dan ironi. Terlebih dengan pemanfaatan kebudayaan sebagai modal utama dalam pengembangan pariwisata. Seringkali dikatakan pariwisata sebagai senjata kapitalis untuk menghancurkan budaya itu sendiri namun tidak sedikit juga dikatakan sebagai wahana pelestari budaya.
Pariwisata di Bali adalah pariwisata budaya, yang mengekpos budaya Bali sebagai produk utama. Interaksi panjang antara orang Bali dan wisatawan telah menghasilkan akulturasi, membuat orang Bali hidup dalam dua dunia, dunia tradisional dan dunia pariwisata. Namun sejajar dengan pergeseran arti Pariwisata Budaya, kita juga menyaksikan pergeseran dalam urutan prioritas. Hal yang kini lebih diperhatikan pemangku kebijakan adalah bagaimana memanfaatkan budaya demi pariwisata, bukan lagi menilai dampak pariwisata terhadap kebudayaan mereka. Begitu pula halnya dengan pembangunan vila di tengah sawah yang ada di Bali. Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada pemotongan jalur air. Air yang seharusnya untuk pertanian pada akhirnya habis untuk puluhan hingga ratusan vila di satu tempat. Namun yang terlihat dewasa ini bukanlah pembangunan vila dan hotel, melainkan eksploitasi pariwisata secara berlebihan sehingga bermuara pada alih fungsi lahan hijau.
Tri Hita Karana pun dapat dipahami sebagai salah satu hasil budaya masyarakat Hindu khususnya di Bali yang didalamnya terkandung kearifan ekologi yang sangat penting peranannya dalam melindungi kelestarian lingkungan hidup beserta fungsinya. Kata yang berasal dari bahasa Sansekerta: Tri (tiga), Hita (selamat/sejahtera/bahagia), Karana (sebab/lantaran/karena). Sehingga dirangkai menjadi 3 hal yang menyebabkan selamat dan sejahtera. Ketiga penyebab tersebut tentunya tercipta dari hubungan keseimbangan dan keharmonisan antar manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam dalam satu kesatuan yang utuh. Manusia seakan menjadi titik pusat hubungan, hal ini tidak lain dikarenakan oleh manusia dan untuk manusialah pada akhirnya  segenap usaha pembangunan dilakukan. Manusia yang kian menjadi subjek maupun objek pembangunan diharuskan untuk mengembangkan keadilan dan keadaban bagi kemajuan diri mereka sendiri. Filosofi Tri Hita Karana seakan tidak lagi menjadi pedoman utama dalam pembangunan pariwisata di Bali. Wisatawan mancanegara pada dasarnya datang berlibur ke Bali untuk melihat alam dan budaya masyarakat Bali yang tidak dapat dijumpai di negara asal mereka. Wisatawan datang untuk melihat sistem subak, sawah terasering, serta pemandangan alam yang begitu luar biasa. Di era otonomi daerah ini, para pemangku kebijakan di Bali seyogyanya tidak hanya memikirkan pendapatan asli daerah (PAD) semata, yang salah satunya diperoleh dari pemberian izin pembangunan hotel, vila dan rumah makan di lokasi-lokasi yang seharusnya tetap dibiarkan hijau.
Bali merupakan salah satu destinasi kunjungan wisatawan favorit bagi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Daya tarik Bali bagi wisatawan bukan hanya keindahan alam, melainkan juga keunikan ritual Hindu. Berdasarkan antusiasme wisatawan yang berkunjung ke Bali, diketahui bahwa pariwisata Bali tidak hanya menonjolkan keindahan dan segi keunikannya sebagai sarana promosi, tetapi juga terkait dengan kesiapan akomodasi pariwisata. Salah satu akomodasi yang paling penting untuk menunjang pariwisata adalah hotel.
Berdasarkan data dinas pariwisata tersebut diketahui bahwa Bali masih menjadi tempat favorit untuk berlibur bagi wisatawan. Banyaknya penawaran yang menarik dari paket wisata yang diberikan, terutama yang menyangkut akomodasi pariwisata.
Salah satu cara untuk menarik wisatawan agar tetap datang ke Bali adalah promosi pariwisata yang lebih baik terutama yang menyangkut akomodasi atau promosi hotel. Promosi hotel tersebut memerlukan media. Media mempunyai peran untuk membentuk opini publik. Media terdiri atas media cetak dan media eletronik. Salah satu bentuk media cetak yang sedang berkembang pesat saat ini adalah iklan.
Sebuah iklan dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang. Iklan merupakan sekumpulan tanda yang bebas untuk ditafsirkan. Dalam hal ini, suatu pesan disampaikan secara implisit atau bersifat konotatif. Oleh karena itu, makna yang terkandung dalam iklan secara denotatif dapat diketahui dengan mudah.
Wisatawan melihat suatu produk akomodasi pariwisata, terutama hotel melalui beberapa media. Selain memanfaatkan media internet, wisatawan juga memanfaatkan media cetak untuk mengetahui produk pariwisata.

2.      KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
Berikut dijelaskan beberapa keunggulan dan kelemahan Bali serta budayanya, yaitu :
a.       Keunggulan Bali dan Budayanya
1)      Bali memiliki panorama alam yang sangat indah dan bahkan disebut dengan Pulau Surga. Terkenal dengan wisata alam dan budaya yang memukau, Pulau Dewata telah membuat jutaan mata jatuh cinta. Tak hanya menjadi tujuan favorit wisatawan lokal Bali juga menjadi tujuan utama wisatawan asing yang ingin berlibur di Indonesia.
2)      Bali memiliki banyak sekali bangunan Pura dengan keunikan dan sejarah yang berbeda sehingga Bali memiliki sebutan Pulau Seribu Pura atau Pulau Dewata. Liburan ke Bali bagi wisatawan asing, terasa tidak akan lengkap tanpa mengunjungi salah satu objek wisata pura Hindu di Bali. Saking banyaknya jumlah pura yang ada di pulau Bali, membuat pulau Bali mendapat julukan pulau seribu pura. Ada lokasi pura di dataran tinggi, seperti pura Besakih dan pura Ulun Danu Beratan. Ada juga pura yang lokasinya di pesisir pantai dan Pura yang dibangun pada ujung batu karang.
3)      Keramahan penduduk Bali sudah diakui oleh dunia sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung.
4)      Masyarakat Bali sangat menjunjung tinggi nilai-nilai peninggalan leluhur dan Tri Hita Karana yang menjadi acuan hidup mereka agar tidak menyimpang dari ajaran-ajaran tersebut.
5)      Masyarakat pendatang di Bali sangat menghargai kearifan lokal yang ada di Bali. Salah satu contohnya ialah ketika ada upacar di jalan dan dilakukan penutupan jalan oleh desa adat, maka para pengguna jalan walaupun bukan orang Bali asli akan menghormati hal tersebut dan patuh kepada peraturan yang dikeluarkan.  
6)      Bali adalah tempat yang menerima segala perubahan. Tapi satu yang tak akan hilang: kesetiaan mereka pada nilai luhur warisan nenek moyang. Di tengah keterbukaan dan penerimaan masyarakat Bali pada segala perubahan yang terjadi, tak menjadikannya meninggalkan berbagai nilai budaya warisan leluhur mereka. Sebaliknya justru ritual keagamaan, budaya, dan tradisi itu menyatu dengan pariwisata. Meskipun di Bali seolah larut dalam berbagai budaya yang dibawa oleh wisatawan yang datang ke sana, pada kenyataannya Bali tidak kehilangan jati dirinya. Pada hari Raya Nyepi misalnya, segenap masyarakat Bali berikut wisatawan tunduk dan mau mengikuti aturan untuk berdiam diri di penginapan demi menghormati hari raya umat Hindu tersebut. Bali tetap akan selalu tegas pada nilai-nilai yang dianutnya, tanpa harus bersikap antagonis dengan budaya lain yang datang dari luarnya.
7)      Bali memiliki banyak sekali kebudayaan dan adat istiadat yang dapat dinikmati oleh para wisatawan.
8)      Bali merupakan tempat wisata yang tergolong murah.
9)      Banyaknya petualangan yang bisa dilakukan di Bali.
10)  Banyaknya wisata belanja di Bali yang bisa kota temukan.
11)  Bali merupakan lokasi wisata yang dapat dinikmati semua orang dari beragam golongan.
12)  Kelengkapan fasilitas yang sangat membantu para wisatawan.
13)  Kemudahan pengurusan ijin berkunjung bagi turis asing.
14)  Keunggulan tari Bali yaitu tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita. Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah.Tari-tari Bali yang paling dikenal antara lain Pendet, Gabor, Baris, Sanghyang dan Legong.
Tari Bali sebagian besar bermakna religius. Sejak tahun 1950-an, dengan perkembangan pariwisata yang pesat, beberapa tarian telah ditampilkan pada kegiatan-kegiatan di luar keagamaan dengan beberapa modifikasi.
15)  Memilki banyak hari raya. Bali mempunyai banyak hari raya salah satu hari raya yang dijadikan hari libur nasional adalah hari raya Nyepi atau tahun  baru Hindu.
16)  Tradisi pembutan sejajen untuk upacara adat. Dalam pembuatan sesajen untuk upacara adat atau biasa di sebut gebogan masayarakat suku bali menggunakan anayaman dari bambu untuk wadah sesajen sedangkan isi sesajen berupa ketupat, telur, dan buah serta jajanan khas Bali.
17)  Seni Ukir
Seni ukir di Bali sudah sangat terkenal karena hampir semua bangunan di Bali terdapat ukiran khas Bali.
18)  Masyarakat Bali sangat mencintai alam dan sangat menjaganya agar tetap asri.
19)  Masyarakat bali yang menajaga budaya, hal ini terbukti dengan adanya lomba-lomba dan pagelaran seni yang bertujuan untuk menjaga budaya Bali.
b.      Kelemahan Bali dan Budayanya
1)      Saat ini Bali sudah menjadi tempat yang macet. Kemacetan sudah seperti layaknya kota metropolitan yang kemacetannya terkadang tidak bisa dihindarkan lagi, karena pertumbuhan dan perkembangan kendaraan. Pertumbuhan kendaraan di Bali yang begitu luar biasa tingginya menyebabkan kemacetan. Belum lagi hilir lalu lintas dari daerah diluar Bali yang datang ke Bali, tidak seimbang dengan pertumbuhan jalan yang ada.
2)      Sekarang Bali sudah sering terjadi banjir saat musim hujan tiba. Di beberap daerah di Bali pada saat musim juhan datang maka akan terjadi banjir. Hal ini tentulah sangat membuat tidak nyaman kepada para wisatawan maupun masyarakat Bali sendiri.
3)      Sampah di Bali saat ini sudah menjadi sorotan wisatawan yang berkunjung. Kebersihan serta keasrian kawasan wisata, menjadi syarat mutlak dalam dunia pariwisata. Yang jadi masalah, pengelolaan sampah, termasuk sampah plastik, yang menyerbu sejumlah pantai di Bali belum ditangani maksimal. Pada musim penghujan Pulau Bali dibanjiri sampah plastik dari lautan. Selain membuat daya tarik wisata Bali menurun, berjuta ton sampah plastik tersebut dapat membahayakan kehidupan laut dan manusia.
4)      Bali sudah mulai rawan dengan penjabretan dan tindak kriminal lainnya saat ini sehingga sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan para wisatawan. Seringnya terjadi tindak pencopetan atau penjabretan di daerah tujuan wisata di Bali seperti di Kuta ini banyak dikeluhkan oleh para wisatawan. Hal lain yang sering terjadi ialah seringnya para wisatawan kehilangan telepon genggam (hand phone) mereka. Banyak hal yang dapat menyebabkan kehilangan barang tersebut, seperti kelalaian pemilik barang sendiri, dijambret di jalan atau tertinggal di taksi akan tetapi pengemudi taksi enggan untuk mengembalikannya. Seringnya terjadi keributan di tempat hiburan malam juga sangat mengganggu para wisatawan. Selain itu, banyaknya pengemis yang berada di daerah Kuta atau Legian pun sangat mengganggu kenyamanan para wisatawan. Terkadang para pengemis memaksa hingga mengejar para wisatawan apabila tidak diberi uang.
5)      Dalam melakukan sebuah upacara dibutuhkan biaya yang sangat besar sehingga banyak dari masyarakat Bali dalam melakukan suatu upacar harus berhutang. Salah satu contoh ialah upacara Ngaben, dalam upcara Ngaben dibutuhkan biaya yang sangat besar, bahkn penyelenggaraanya pun terkadang sudah tidak sesuai dengan tujuan suci agama Hindu melainkan sebagai ajang pamer kekayaan, oleh karena itu banyak keluarga yang merasa tidak mampu mereka akan mengikuti Ngaben Masal.
6)      Gadis Bali tidak mendapat warisan. Gadis di suku Bali tidak mendapatkan warisan karena dianggap anak gadis akan menikah dan mengikuti keluarga dari suaminya.
7)      Sistem kasta. Terdapat empat kasta dalam masyarakat Bali yang diambil dari sistem warna, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Dari keempat kasta tersebut yang tertinggi menurut sistem kasta adalah Brahmana, karena dalam buku ke-10 Rig-Veda yang memuat tentang sistem warna tertulis: “golongan Brahmana keluar dari mulut Dewa Brahmana, golongan Ksatria dari tanganya, Waisya dari paha atau perutnya, Sudra keluar dari telapak kakinya”. Karena inilah sistem kasta yang mengadopsi sistem warna, kemudian menganggap golongan Brahmana sebagai yang tertinggi.
8)      Masyarakat suku Bali suka berjudi ayam. Masyarakat suku Bali gemar berjudi ayam khususnya kalangan orang tua dan hal itu bukan dianggap judi akan tetapi budaya, sehingga mereka menganggap melakukan itu atas nama budaya Bali.
9)      Menganggap suku Bali adalah suku terbaik. Menganggap bahwa suku sendiri paling baik lebih baik dari dari suku-suku lain.

3.     SOLUSI
a.    Untuk mengatasi kemacetan adalah tugas Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam penanganannya yaitu dengan dilakukan pelebaran jalan yang masih sempit dan harus adanya ketegasan dari Pemerintah Daerah dalam membatasi jumlah kendaraan yang masuk ke Bali.
b.   Ditingkatkannya program sumur resapan di setiap rumah agar pada saat musim hujan air dapat masuk kedalam tanah serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, bila perlu beri sanksi yang tegas kepada masyarakat yang ketangkap basah membuang sampah di sungai guna memberi efek jera kepada masyarakat lainnya.
c.    Pemerintah bersama masyarakat harus benar-benar bekerjasama dalam penanganan sampah, masyarakat harus sadar betul untuk tidak membuang sampah sembarangan.
d.   Pihak Kepolisian harus lebih sering dalam melakukan patroli terutama di daerah-daerah yang sering terjadi gangguan keamanan, masyarakat juga harus bisa bekerjasama dengan pihak berwajib untuk segera melaporkan apabila ada tindakan kriminal di daerahnya atau jika ada orang yang dicurigai guna mencegah terjadinya kejahatan. Pihak Linmas di setiap Desa Adat juga harus benar-benar menjalankan tugasnya dengan benar untuk melakukan patroli secara rutin pada saat kunjungan wisatawan sedang ramai di suatu tempat.
e.    Mengembalikan kesadaran masyarakat tentang tujuan utama sebuah upacara / yadnya sehingga tidak perlu memamerkan kekayaan atau menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak berkaitan dengan suatu upacara tersebut.
f.    Memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa judi ayam bukanlah sebuah budaya akan tetapi perbuatan yang melanggar hukum di Indonesia dan tidak memberikan pengertian yang salah kepada generasi mendatang agar generasi penerus tidak salah paham dalam mengartikan judi ayam sebagai adat budaya lagi.
g.   Memberikan penjelasan sejak dini kepada anak-anak bahwa semua suku yang ada di Indonesia adalah sama dan tidak ada yang terbaik dan terburuk.

4.     KESIMPULAN
            Dari semua penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
a.    Bali merupakan salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia bahkan di dunia pada umumnya. Hal itu sudah terbukti dengan banyaknya turis domestik maupun internasional yang datang ke Bali setiap tahunnya. Hal itu dikarenakan Bali memilik panorama alam yang indah, banyaknya adat budaya dan keramahan penduduknya yang membuat para wisatawan merasa senang dan nyaman serta mudahnya menemukan akomodasi yang murah saat berlibur ke Bali.
b.   Bali merupakan pusat kesenian karena banyak sekali pengrajin-pengrajin dari dari Bali dan hasilnya sudah diakui oleh masyarakat dunia.
c.    Guna menjaga citra pariwisata Bali agar tetap tejaga maka dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam hal penanganan kemacetan, sampah, keamanan dan lain sebagainya karena bukan hanya tugas pemerintah saja dalam menjaga semua itu, akan tetapi masyarakat juga turut andil dalam menjaga nama baik Bali.
d.   Ada beberapa kegiatan upacara keagamaan di Bali yang terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesucian upacara tersebut dan menghabiskan banyak biaya sehingga untuk masyarakat yang tidak mampu akan merasa kesulitan dalam melaksanakannya.
e.    Masyarakat Bali sangat menjaga persatuan dan kesatuan, hal itu terbukti bahwa masyarakat Bali bisa menerima semua suku, ras dan agama yang tinggal di Bali tanpa mengganggu kegiatan keagamaan masing-masing agama tersebut.
f.    Bali mendapat banyak sekali julukan, diantaranya Pulau Surga, Pulau Seribu Pura, Pulau Dewata, dan lain sebagainya serta masyarakat Bali sangat menjaga adat dan budaya warisan leluhur mereka.

5.     SARAN
             Saran yang dapat disampaikan baik untuk penulis, pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun masyarakat Bali pada khususnya dan masyarakat umum yang tinggal di Bali pada umumnya, yaitu :
a.    Tetap menjaga kelestarian alam Bali agar generasi mendatang tetap bisa menikmati indahnya Pulau Bali yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan, dilakukannya pelebaran jalan serta pembatasan jumlah kendaraan yang masuk ke Bali atau yang dimiliki oleh masyarakat guna mengurangi tingkat kemacetan yang ada, menjaga keamanan dalam bentuk apapun agar para wisatawan tetap merasa aman dan nyaman selama berada di Bali.
b.   Kurangi hal-hal yang dianggap tidak perlu saat melaksanakan upacara agama / yadnya agar nilai kesucian dan tujuan upacar tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan awalnya dan guna mengurangi banyaknya biaya sehingga masyarakat yang tidak mampu tidak merasa kesulitan saat melaksanakan upacara.
c.    Masyarakat Bali agar tetap menjaga nilai-nilai luhur nenek moyang serta tidak menghilangkan karakter orang Bali walaupun banyaknya budaya asing yang masuk ke Bali, akan tetapi untuk kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti judi ayam atau yang lainnya harus dihilangkan agar masyarakat tidak salah paham dalam memahami suatu adat dan budaya yang ada sebenarnya.








No comments:

Post a Comment

PENGESTAWAN PEMANGKU PEMULA - TUNTUNAN PEMANGKU RING SEJERONING NGEMARGIANG DEWA YAJNA LAN BUTHA YADNYA

PENGESTAWAN PEMANGKU PEMULA - TUNTUNAN PEMANGKU RING SEJERONING NGEMARGIANG DEWA YAJNA LAN BUTHA YADNYA (Caru Ayam Brumbun) ...